Rabu, 26 September 2018

Remedial TLJ

Cevino.camali
XI.TKJ


Jaringan komputer adalah jaringan telekomunikasi yang memungkinkan antar komputer untuk saling bertukar data. Tujuan dari jaringan komputer adalah agar dapat mencapai tujuannya, setiap bagian dari jaringan komputer dapat meminta dan memberikan layanan (service). Pihak yang meminta/menerima layanan disebut klien  dan yang memberikan/mengirim layanan disebut server.
Desain ini disebut dengan sistem client-server, dan digunakan pada hampir seluruh aplikasi jaringan komputer.

Cara Kerja

  • Sinyal listrik maupun sinyal dalam bentuk gelombang elektromagnetik pada suatu jaringan komputer merambat / memancar dengan prinsip kerja jaringan komputer.
  • Agar suatu jaringan dapat saling bertukar informasi data, diperlakukan suatu alat yang disebut modem (modulator demodulator) yang berfungsi untuk mengubah sinyal analog menjadi sinyal digital, maupun sebaliknya.
Ada 4 komponen utama pada komunikasi jaringan komputer
  1. Sender : suatu proses dalam mana seseorang atau beberapa orang, kelompok, organisasi, dan masyarakat menciptakan, dan menggunakan informasi. 
  2.  Protokol : sebuah aturan atau standar yang mengatur atau mengijinkan terjadinya hubungan, komunikasi, dan perpindahan data antara dua atau lebih titik komputer. 
  3. Media transmisi : media yang menghubungkan antara pengirim dan penerima informasi (data), karena jarak yang jauh, maka data terlebih dahulu diubah menjadi kode/isyarat, dan isyarat inilah yang akan dimanipulasi dengan berbagai macam cara untuk diubah kembali menjadi data 
  4. Receiver : Receiver (penerima pesan) adalah pihak yang menjadi sasaran pesan yang dikirimkan oleh sumber (komunikator). Pertama tama sender mengirimkan sinyal informasi menuju receiver melalui protokol encode yang mengubah sinyal digital menjadi sinyal analog kemudian sinyal melalui media transmisi dan melalui protokol kedua di decode kembali menjadi sinyal digital sebelum masuk ke receiver dalam hal ini protokol dapat di istilahkan seperti penerjemah informasi data. 

Komunikasi Pada Jaringan Telepon 

 A.  Jaringan Telepon Kabel 

Telepon kabel menggunakan sistem wireline. sehingga membutuhkan kabel supaya dapat berfungsi .

Cara kerja telepon kabel :

  • Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone 
  • Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik kemudian disalurkan oleh perangkat telepon 
  • Sinyal tersebut disalurkan melalui kabel ke pusat telekomomunikasi 
  • Dari pusat telekomunikasi, sinyal tersebut diteruskan kepada penerima 
  • Setelah sampai ke penerima, maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker. 

 B. Jaringan Telepon Seluler 

Telepon seluler menggunakan sistem wireless. pengirim dan penerima harus tetap tercakup BTS (Base Transceiver Station ). BTS adalah peralatan yang memfasilitasi komunikasi secara wireless antara pengguna telepon seluler.

Cara kerja telepon seluler :

  • Suara dari pengirim diterima oleh alat yang disebut microphone 
  • Microphone mengubah gelombang suara menjadi sinyal listrik dan kemudian dipancarkan oleh pnsel ke bts terdekat 
  • Sinyal tersebut diterima oleh bts dan sinyal tersebut diteruskan ke pusat telekomunikasi 
  • Dari pusat telekomunikasi sinyal diteruskan kepada bts terdekat kemudian diteruskan ke si penerima.
  • Setelah sampai kepada penerima , maka sinyal tersebut diubah lagi menjadi gelombang suara oleh alat yang disebut speaker.

Remedial konfigurasi dns server



Nama: cevino
Kelas: XI.TKJ


Dns berfungsi untuk mengubah ip address menjadi sebuah domain ataupun sebaliknya. Perlu anda ketahui semua domain yang ada di internet sebenarnya adalah sebuah ip address. Karena  keterbatasan manusia dalam menghafal kumpulan angka maka dibuatlah dns yang berfungsi untuk menerjemahkan ip address tersebut.
Perintah yang akan digunakan untuk konfigurasi;
1.     Instalasi
      a.   apt-get install bind9
2.     Konfigurasi
           a.    cp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.vino
           b.    cp /etc/bind/db.127 /var/cache/bind/db.11
           c.    nano /var/cache/bind/db.vino
           d.    nano /var/cache/bind/db.11
           e.    nano /etc/named.conf
           f.     nano /etc/resolv.conf
           g.    service bind9 restart
 3.     Pengujian
           a.    nslookup vino.com
           b.    nslooup 192.168.100.10

Langkah Kerja
1.   Instalasi
a.      Pertama silahkan buka root terminal anda. Jika sudah silahkan install dns server yang berada di bind9. Perintahnya yaitu apt-get install bind9tekan enter untuk melanjutkan. Kemudian tekan y untuk yes dan tunggu beberapa saat hingga instalasi selesai.

b.     Apabila tampilan sudah seperti ini maka instalasi sudah selesai dilakukan


2.   Konfigurasi
a.      Pada langkah ini silahkan copy file konfigurasi db.local dan db.127. file db.local berfungsi untuk mengubah ip address menjadi domain, sedangkan db.127 berfungsi untuk menerjemahkan domain menjadi ip address. Silahkan copy dua file tersebut perintahnya yatucp /etc/bind/db.local /var/cache/bind/db.vino dan cp /etc/bind/db.127 /var/cache/bind/db.11untuk db.vino dan db.11 bisa diganti sesuai keinginan anda. Tujuan mengcopy file tersebut adalah agar kita memiliki file default (db.local dan db.127) ketika kita melakukan kesalahan pada saat konfigurasi. Karena yang akan kita konfigurasi adalah file db.vino dan db.11







Ketikkan perintah berikut untuk membuka file konfigurasi zone domain:
# nano /etc/bind/named.conf.default-zones
Setelah file terbuka anda akan menemukan beberapa konfigurasi pada file tersebut, kemudian cari script konfigurasi seperti berikut
# ...
zone "localhost" { 
        type master;
        file "db.local";
};
zone "127.in-addr.arpa" {
        type master;
        file "db.127"; 
};
...
Kemudian ubah script tersebut hingga menjadi seperti berikut
# ...
zone "vino.com" { 
        type master;
        file "db.alamat";
};
zone "1.168.192.in-addr.arpa" {
        type master;
        file "db.ip"; 
};
...
Script yang di-bold atau ditebalkan pada script diatas adalah yang perlu diubah dari script sebelumnya atau script default. “db.alamat” adalah nama file forward yang baru dan “db.ip” adalah nama file reverse.
Kedua file tersebut adalah file baru yang belum memiliki apa-apa. Duplikat kedua file baru tersebut dari file forward dan reverse default dengan perintah berikut:
# cp /etc/bind/db.local /etc/bind/db.alamat
# cp /etc/bind/db.127 /etc/bind/db.ip

Konfigurasi File Forward

Forward berfungsi untuk memetakan atau menerjemahkan nama domain ke dalam alamat IP Address. Konfigurasi forward berada pada file “db.alamat” yang telah kita buat sebelumnya, ketikkan perintah berikut untuk membuka file forward:
# nano /etc/bind/db.alamat
Kemudian akan terbuka file forward dengan konfigurasi defaultnya. Edit isi file tersebut hingga menjadi seperti berikut:
$TTL 604800
@    IN    SOA    vino.com. root.vino.com. (
                         2    ; Serial
                    604800    ; Refresh
                     86400    ; Retry
                   2419200    ; Expire
                  604800 )    ; Negative Cache TTL
@    IN    NS    vino.com.
@    IN    A     192.168.100.10 
www  IN    A     192.168.100.10Konfigurasi File Reverse
Jika forward berfungsi untuk memetakan atau menerjemahkan nama domain ke dalam IP Address, maka reverse berfungsi sebaliknya. Reverse akan memetakan atau menerjemahkan IP Address kedalam alamat domain.
Konfigurasi reverse yang telah kita buat terletak pada file “db.ip”, ketikkan perintah berikut untuk membuka file reverse:
# nano /etc/bind/db.ip
Kemudian file tersebut akan terbuka dengan konfigurasi reverse default di dalamnya. Edit file tersebut hingga menjadi seperti berikut:
$TTL 604800
@    IN    SOA    vino.com. root.vino.com. (
                      1    ; Serial
                 604800    ; Refresh
                  86400    ; Retry
                2419200    ; Expire
              604800 )     ; Negative Cache TTL
                           ;
@    IN    NS    vino.com.
1    IN    PTR   vino.com.
Angka “1” pada baris terakhir di konfigurasi file tersebut merupakan octet terakhir dari IP address yang digunakan. Jangan lupa simpan file tersebut.

Menambahkan DNS dan Nameserver di resolv.conf

Setelah berhasil mengkonfigurasi zone domain, forward dan reverse, tahap terkahir konfigurasi Domain Name System adalah dengan menambahkan DNS dan nameserver pada file “resolv.conf”.
Ketikkan perintah berikut untuk membuka file resolv.conf:
nano /etc/resolv.conf
Hapus isi file tersebut dan ganti dengan DNS dan nameserver yang anda gunakan seperti berikut:
domain vino.com
search vino.com
nameserver 192.168.1.100.10

Pengujian dan Pembuktian DNS
Setelah semua konfigurasi DNS berhasil dilakukan. Restart terlebih dahulu service networking dan Bind9 agar agar komputer memulai ulang service-service tersebut dan konfigurasi baru dapat dimuat dan dijalankan oleh komputer.
Ketikkan perintah berikut untuk merestart service networking dan Bind9:
# /etc/init.d/networking restart
# /etc/init.d/bind9 restart
Kemudian test apakah Domain Name System yang sudah dikonfigurasi sebelumnya berhasil atau tidak dengan menggunakan perintah nslookup.
# nslookup vino.com
# nslookup 192.168.100.10


Kemudian akan keluar tulisan seperti pada gambar di bawah, jika tulisan yang keluar sama seperti gambar di bawah, berarti instalasi DNS pada Debian sudah berhasil dan berjalan dengan baik.




Selain melakukan pengujian nslookup dari komputer itu sendiri, anda juga dapat melakukan pengujian dari komputer lain (client) dengan syarat komputer client tersebut sudah terhubung dengan komputer yang anda lakukan instalasi DNS.

Jangan lupa kunjungi LINK ini :
TERIMA KASIH